Orang tua merupakan guru terbaik bagi anak dan memiliki peranan penting dalam merawat, mendidik, serta mengetahui karakter anak sejak dini agar berkembang baik kehidupannya di masa depan.
Banyak masalah baru yang muncul dalam keluarga. Salah satunya ketika orang tua mengetahui bahwa anak mereka didiagnosa sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Pastinya sebagai orang tua harus memiliki cara pendekatan dan penanganan yang berbeda dari anak normal lainnya. Untuk itu perlunya mengetahui jenis dan ciri-ciri Anak berkebutuhan khusus, agar dapat menerapkan penanganan yang tepat sesuai dengan diagnosa. Anak berkebutuhan khusus pada umumnya terlihat berbeda dibandikan dengan anak normal lainnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan dari perilaku, mental, emosi, serta fisiknya. Maka berikut dijelaskan ciri-ciri Anak berkebutuhan khusus.
Mereka yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengarannya.
Mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali hingga mereka yang masih memiliki sisa penglihatan tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya.
Mereka yang memiliki kelainan pada bagian system gerak tubuh seperti sendi, otot, dan tulang.
Dapat disebut juga down syndrome, mereka yang mengalami hambatan dan keterbelakangan mental dengan IQ di bawah 70. Hal ini menyebabkan mereka sulit dalam menyelesaikan tugas akademik, berkomunikasi, maupun bersosialisasi di kehidupannya.
Mereka yang memiliki gangguan ini akan merugikan diri sendiri dan orang lain disekitarnya, karena mereka kesulitan untuk menyesuaikan diri bahkan berperilaku tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
Merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan terhadap pengendalian otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Hal ini disebabkan karena adanya kerusakan pada otak. Umumnya terjadi pada masa kehamilan, tetapi dapat terjadi juga saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah lahir. Cerebral palsy atau lumpuh otak dapat menimbulkan gangguan kecerdasan.
Mereka yang memiliki kemampuan potensi di atas rata-rata yaitu IQ 130 atau lebih. Mereka yang memiliki gangguan ini biasanya memiliki kemampuan membaca lebih awal, mempunyai motivasi belajar tinggi, dan rasa keingintahuannya tinggi dibandingkan dengan anak normal biasanya. Hal ini termasuk gangguan pada anak karena dapat menimbulkan labelling aneh yang memiliki kebiasaan tidak wajar.
Mereka yang memiliki gangguan syaraf pusat. Hal ini dapat menyebabkan anak kesulitahn untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan berperilaku.
Mereka yang tiba-tiba mengalami kemunduran terhadap perkembangan saat berusia 18 tahun.
Mereka yang memiliki rentang konsentrasi yang sangat singkat serta sering mengalami kesulitan saat mengikuti akademik. Hal ini anak tidak bisa diam dan bergerak kemana saja dari ke satu tempat ke tempat lain.
Mereka yang memiliki kesulitan saat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Jika dibandingkan dengan autisme, gangguan ini lebih ringan dan yang membedakan adalah kemampuan bicara. Anak yang mengalami Asperger Disorder memiliki kemampuan bicara yang lebih baik dibandingkan anak autisme.
Mereka yang memiliki potensi kecerdasan dibawah normal tetapi tidak sampai di tahap tunagrahita.
Ada berbagai cara melakukan pengasuhan terhadap anak berkebutuhan khusus yang dapat diterapkan untuk para orang tua:
Setiap orang tua harus memiliki pemikiran yang terbuka terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak mereka, terutama terhadap anak berkebutuhan khusus. Hal ini diawali dengan menerima anak bagaimanapun kondisinya, mulai dari kekurangan dan kelebihannya. menanamkan pada diri, bahwa anak berkebutuhan khusus bukanlah aib yang ditutupi dari orang lain. Sehingga orang tua pun tak merasa terbebani ketika mengetahui bahwa anak mereka termasuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus.
Orang tua melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap perkembangan anak sejak dini. Anak yang berkebutuhan khusus harus mendapatkan pengawasan yang lebih dibandingkan dengan anak normal lainnya. Hal ini dilakukan agar orang tua lebih memahami terhadap tumbuh kembang anakknya, sehingga jika terjadi pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai atau mengelami perubahan yang tidak wajar dapat langsung ditangani.
Motivasi, perhatian, dan bimbingan yang besar diperlukan sangat besar dalam pengasuhan anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut sangat baik untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak yang lebih maksimal.
Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya anak terhadap orang tua yang mengasuhnya. Anak akan merasa nyaman, aman dan terbuka jika orang tua dapat menjalin kedekatan emosional dengan baik.
Orang tua dapat mengajak anak untuk rekreasi atau berkreasi membuat suatu keterampilan yang dapat menggali potensi anak serta mengajak anak untuk lebih produkti dengan hal baru dan menyenangkan. Pastinya dibutuhkan kesabaran dan energi ekstra dalam mengasuh dan mendidik anak berkebutuhan khusus.
Orang tua dapat membimbing anak untuk mandiri terhadap pembiasaan kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan, minum, berangkat sekolah, dll. Tidak perlu selalu dimanja karena anak berkebutuhan khusus sama seperti anak biasanya hanya saja membutuhkan proses yang lebih panjang untuk akhirnya mereka dapat hidup seperti anak lainnya. kemandirian diajarkan pada anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat bertahan hidup di lingkungannya.
Selain arahan baik dari rumah, orang tua juga penting untuk menjalin kerjasama yang baik pada pihak sekolah untuk memudahkan orang tua mengetahui perkembangan anaknya. Dengan begitu orang tua dapat mennyinkronkan antara penanganan di sekolah maupun di rumah, sehingga mengetahui cara yang tepat untuk menangani anak berkebutuhan khusus.
Selain bekerjasama dengan sekolah, orang tua dapat meminta saran atau berkonsultasi kepada para ahli di bidang tersebut. Hal ini merupakan cara cepat dan terbaik untuk mengetahui secara detail mengenai perkembangan anak.
Supaya anak berkebutuhan khusus dapat mengetahui dan memahmai hal apa saja yang benar dan salah, maka dalam mendidiknya dapat diterapkan juga seperti anak lainnya yaitu sanksi dan hukuman jika anak berkebutuhan khusus melakukan kesalahan yang tidak sesuai dengan aturan dan norma. Beri pemahaman terkebih dahulu mengenai aturan dan norma pada anak. sanksi dan hukuman yang diberikan merupakan hal yang tidak bersifat kekerasan melainkan dapat memberikan pengertian pada anak.
Dengan memilih sekolah yang tepat sesuai untuk anak berkebutuhan khusus akan menjaga anak dari hal-hal buruk yang akan mengganggu mentalnya seperti bullying. Hal ini salah satu cara baik untuk mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus.
Orang tua dapat mengajak anak untuk melakukan terapi-terapi, bahkan saat ini sudah banyak klinik yang mengadakan terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Dengan mengikuti terapi yang rutin kemungkinan perkembangan anak berkebutuhan khusus akan jauh lebih baik sama seperti anak lainnya.
Orang tua harus lebih memahami secara spesifik terkait kebiasaan dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Dengan begitu akan memudahkan orang tua melakukan penanganan terhadap anak berkebutuhan khusus.
Itulah penjelasan mengenaik jenis-jenis anak berkebutuhan khusus dan cara pengasuhan yang baik untuk anak berkebutuhan khusus. Semoga penjelasan tersebut dapat membukan pemikiran kita dan lebih peduli lagi dengan perkembangan anak berkebutuhan khusus. Setiap anak adalah titipan dari Allah, Insyaa Allah jika kita mendidik dan mengasuhnya dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran, maka lelahnya akan menjadi lillah di akhirat kelak… Aamiin Allahumma Aamiin
Semangat untuk para orang tua yang sedang berjuang mendidik generasi-generasi unggul kebanggaan bangsa dan negara. Semoga Allah berikan keberkahan dan kemudahan disetiap langkahnya…
REFERENSI